Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Photo Story

Jatitujuh Pernah Miliki Venue Kayak/Kano Terbaik di Asia Oleh: Prima Mulia Perhelatan Asian Games 2018 Jakarta Palembang untuk nomor kano dan kayak digelar di Tatar Pasundan, tepatnya di Bendung Rentang, Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, Agustus 2018 lalu. Keriuhan pesta olahraga terbesar se Asia dan antusiasme warga di pedesaan yang tak jauh lokasinya  dari Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati ini begitu terasa sejak perjalanan dari arah  Kadipaten menuju lokasi. Mungkin mereka berfikir, kapan lagi bisa melihat aksi olahraga level dunia  di kota yang terkenal dengan industri gentengnya ini jika tidak sekarang, gratis lagi. Nama Majalengka sontak mendunia. Para atlet kano dan kayak dari seluruh Asia tersebut memuji  venue kano/kayak sepanjang 450 meter di Bendung Rentang sebagai yang terbaik, mulai dari  suasana, penataan kawasan, kualitas air, sampai tingkat arusnya yang deras dengan kecepatan 14  meter kubik per detik.  Bahkan disebut lebih baik dar

Menuju Agenda Baru Pedesaan

Oleh: Admin  Jatiwangi. Salah satu wilayah di Kabupaten Majalengka bagian utara, baru saja mendeklarasikan dirinya menjadi wilayah terakota. Masuk akal, Karena memang Jatiwangi sudah sejak 1905 melakukan kegiatan mengolah tanah menjadi genteng. Belum lagi apabila membicarakan Kabupaten Majalengka dimana banyak daerahnya menjadi wilayah pembuatan batu bata.  Pun di wilayah Jatiwangi hadir sebuah komunitas yang bernama Jatiwangi Art Factory yang sudah sejak tahun 2005 berusaha terus untuk menjadikan Tanah sebagai Gagasan, Bahan, dan Lahan. Segala usahanya dicoba melalui berbagai pratek seni. Dimulai dari Festival Performance Art tiap dua tahun sampai hari ini menjadi salah satu yang mewakili Indonesia pada Acara Seni Internasional  Documenta Fifthteen 2022. Acara Seni Internasional yang cukup tinggi seperti halnya Venice Biennale dan Art Basel, yang juga pernah diikuti oleh Matisse, Cezzane, Picasso, Joseph Beuys dan seniman ternama lainnya.  Documenta sendiri dibuat karena sebagai upaya

Kenapa Jatiwangi Kota Terakota 2?

  Oleh: Prabowo Setyadi Atas dasar untuk merencanakan, merancang, dan merawat wilayahnya. Warga Jatiwangi. Kabupaten Majalengka saat ini sedang menuju Jatiwangi Kota Terakota. Melalui Indonesia Contemporary Ceramic Biennale  #5  yang juga diadakan di Jatiwangi, menjadi salah satu cara warga jatiwangi mewujudkan rencananya yaitu, Jatiwangi Kota Terakota. Konsep Jatiwangi Kota Terakota memang akan melibatkan banyak simpul yang ada di Jatiwangi. Kabupaten Majalengka. Mulai dari antar warga, warga dan Pemerintahan Kabupaten Majalengka, komunitas, Provinsi, Pemilik Pabrik Genteng, dan lainnya.

Kenapa Jatiwangi Kota Terakota #1 ?

  Oleh: Prabowo Setyadi Jatiwangi saat ini sedang kembali membangun identitas dan jati dirinya, yang sebelumnya mungkin sejenak dilupakan olehnya. Sudah sejak 1905 jatiwangi bermain dengan tanah dan membangun peradaban diluar wilayahnya. Tetapi lupa membangun dirinya. Dengan mencoba saling menyatukan Jatiwangi dan Indonesia Contemporary Ceramics Biennial (ICCB 5), gagasan Kota Terakota yang diinginkan oleh warga Jatiwangi. Kabupaten Majalengka dicoba melalui metode baru ICCB 5 yang saat ini bukan hanya berproses hanya secara karya seni. Tetapi mencoba menyelesaikan masalah dan keresahan yang terjadi di Jatiwangi ataupun wilayah lainnya yang menjadi arena ICCB berikutnya. Juga bisa ditarik menjadi bagaimana merencanakan, membangun, dan menguasai sebuah kota yang dibangun berdasarkan keinginan warganya. Bukan dari luar. Tentu juga dengan Pemerintah setempat harus segera mengambil posisi dimana mereka akan berperan. Dengan sejajar. Bagi jatiwangi, titik nol mereka berangkat merancang, mem

Photo Story

SATATA Oleh: Prabowo Setyadi Tidak adanya perbedaan secara struktural antara pemilik dan pekerja di Jebor [Pabrik Tradisional Genteng], membuat pola kerja di Jebor sangat berbeda dengan pola kerja di pabrik industri manufaktur seperti tekstil dan lainnya yang secara masif berada di Kabupaten Majalengka. Terutama di wilayah Kabupaten Majalengka Utara. Pola kerja yang hadir di Jebor adalah pola kekeluargaan.  Pola kekeluargaan inilah yang menjadi dasar dari cerita tentang keluarga yang ada di Jebor. Adapun yang terjadi adalah seperti diperbolehkannya membawa anak ataupun cucu pekerja genteng ke tempat kerja untuk bermain. Tidak jarang juga bahwa alasannya adalah daripada anaknya dititip ke tetangga atau saudara lainnya lebih baik dibawa saja agar tetap mendapatkan perhatian.  Begitupun dengan anak dari pemilik Jebor nya. Juga apabila dari pekerja tersebut sedang membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, sering dari mereka tidak segan untuk meminjam kepada pemilik Jebor

KENAPA DARI JATIWANGI KOTA TERAKOTA MENJADI MAJALENGKA KOTA TERAKOTA?

Oleh: Prabowo Setyadi Kebudayaan mengolah tanah di Jatiwangi dimulai sejak tahun 1905. Ketika H. Umar Bin Ma'ruf warga Desa Burujul Wetan. Kecamatan Jatiwangi. Kabupaten Majalengka, ingin agar atap suraunya dinaungi oleh genteng, bukan lagi oleh rumbia. Kemudian H. Umar mendatangi Bapak Barnawi di daerah Babakan Jawa. Kabupaten Majalengka untuk membagi pengetahuannya membuat genteng. Singkatnya H. Umar dan warga Burujul Wetan mampu membuat genteng untuk mengganti atap surau-nya. Begitupun dengan Batu Bata, bersamaan dengan genteng. Jadi, kebudayaan mengolah tanah menjadi genteng dan bata menjadi sebuah komoditas sudah terjadi sejak tahun 1905. Belanda yang ketika itu masih menguasai Indonesia yang bernama Hindia Belanda, ketika pada tahun 1910-1030 terjadi wabah Pess di beberapa wilayah di Hindia Belanda yang di awali di Malang, yang juga akhirnya mewabah di Batavia, melakukan penelitian penyebab wabah Pess tersebut, dan akhirnya penyebabnya adalah salah satunya berasal dari atap r