Oleh: Prabowo Setyadi
Jatiwangi saat ini sedang kembali membangun identitas dan jati dirinya, yang sebelumnya mungkin sejenak dilupakan olehnya.Sudah sejak 1905 jatiwangi bermain dengan tanah dan membangun peradaban diluar wilayahnya. Tetapi lupa membangun dirinya.
Dengan mencoba saling menyatukan Jatiwangi dan Indonesia Contemporary Ceramics Biennial (ICCB 5), gagasan Kota Terakota yang diinginkan oleh warga Jatiwangi. Kabupaten Majalengka dicoba melalui metode baru ICCB 5 yang saat ini bukan hanya berproses hanya secara karya seni. Tetapi mencoba menyelesaikan masalah dan keresahan yang terjadi di Jatiwangi ataupun wilayah lainnya yang menjadi arena ICCB berikutnya. Juga bisa ditarik menjadi bagaimana merencanakan, membangun, dan menguasai sebuah kota yang dibangun berdasarkan keinginan warganya. Bukan dari luar. Tentu juga dengan Pemerintah setempat harus segera mengambil posisi dimana mereka akan berperan. Dengan sejajar.
Bagi jatiwangi, titik nol mereka berangkat merancang, membangun, dan menguasai wilayahnya adalah ketika pada 1 Juli 2019, pesawat di Bandara Internasional Kertajati lepas landas (setelah sebelumnya bandara tersebut cuma memiliki satu penerbangan)
Ya. Bagaimanapun, kita sudah tidak bisa lagi hanya membicarakan fenomena hari ini. Pesawatnya sudah meninggalkan daratan. Sudah berada di langit. Tahun 2023 ketika sebelum mendarat lagi di Jatiwangi, tentu sudah berubah dengan tingkat determinasi warga jatiwangi yang semakin tinggi untuk membela dirinya. Hati-hati dan harus menjaga kesehatan. 2023 tidak akan lama.
Komentar
Posting Komentar